Evaluasi Hasil Usaha



A. Komponen Evaluasi Hasil Usaha
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.

Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.

Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak, tidak surut ke belakang? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.

Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.

B. Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha
Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: (1) Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya, (2) Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (Umar : 2003)

C. Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha
Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek yaitu: aspek pemasaran, aspek teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek lingkungan. Dalam kenyataan tidak semua aspek harus diteliti, hanya aspek yang dibutuhkan saja yang perlu dianalisis lebih lanjut. Untuk kasus ini hanya meneliti aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial saja.

D. Monitoring Dan Evaluasi Usaha
Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by doing). Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis?

1. Posisi Keseluruhan Usaha
Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya.

2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha
Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).

3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan
Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan ‘penyehatan’ agar usaha kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan janglah ‘cepat puas’ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu lakukan untuk mengembangkan usaha lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin.

4. Pikirkan target usaha selanjutnya
Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk mencapai merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berpuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang baru.

E. Metoda Evaluasi Usaha :
  1. Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah.
  2. Menggunakan laporan kinerja organisasi.
  3. Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi resiko pada masing-masing tahap.
  4. Inspeksi langsung.
  5. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
  6. Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
  7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
  8. Melakukan analisis lingkungan (ansos)
F. Aspek Evaluasi :
  • Umum : Strategi, Disain organisasi
  • Operasional : Pemasaran,SDM, Operasi, Keuangan
G. Waktu Melakukan Evaluasi Usaha
Evaluasi memiliki periode yang dapat dilakukan, waktu yang tepat dalam melakukan evaluasi.Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu : 

1. Secara rutin/berkala.
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan. 

2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.

H. Hal-Hal yang Perlu Dievaluasi :
Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.
  1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
  2. Membuat visi dan misi bisnis
  3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
  4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.
  5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.
  6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
  7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
  8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
  9. Pemasaran, pelayanan dan product brand


Komentar