Akuntansi Sebagai Sistem Informasi


Akuntansi sebagai Sistem Informasi
A. Sejarah Akuntansi
  1. Tahun 662 di Madinah, petugas yang melakukan pencatatan, pemeriksaan perdagangan (Diwan),
  2. Masa Khalifah Umar Bin Khatab terdapat Baitul Maal dengan menggunakan pembukuan disebut jarridah (Journal)
  3. ahun 1494 oleh Luca Pacioli , bukunya yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul “Tractatus de Computies et Scriptoris” memperkenalkan sistem kontinental.
  4. Pada akhir abad ke-19, di Amerika Serikat memperkenalkan sistem Anglo Saxon, atau dikenal dengan accounting.
  5. Perkembangan Akuntansi di Indonesia
    • Di Indonesia, akuntansi berkembang sekitar 1642, tepatnya pada zaman VOC.
    • Masa pendudukan Jepang selama 1942 s.d 1945, sistem akuntansi tetap menggunakan pola Belanda.
    • Tahun 1957, proses pengembangan akuntansi di Indonesia semakin pesat dengan dibentuk Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
    • Pada 1973, IAI merumuskan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
    • Tanggal 1 Oktober 1994, IAI merevisi PAI dan mengubah menjadi SAK (Standar Akuntansi Keuangan).
    • Tanggal 1 September 2007, SAK direvisi, berisi 59 PSAK (Pernyataan SAK), akuntansi syariah, dan 7 ISAK (Interpretasi SAK).

B. Pengertian Akuntansi
Menurut Carls Warren, dkk dalam bukunya yang berjudul Accounting,

“Accounting can be defined as information system that provides reports to stakeholders about the economic activities and condition of a business”

Asosiasi Akuntansi Amerika atau American Accounting Association (AAA), Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi yang memungkinkan pengambilan keputusan dan penilaian yang jelas serta tidak membingungkan oleh penggunanya

Akuntansi sering disebut juga bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi tentang keadaan suatu perusahaan yang digunakan untuk menilai sejauh mana keberhasilan perusahaan tersebut kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi.

Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Laporan tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis oleh pemakai informasi tersebut.


C. Pemakai Informasi Akuntansi
Pemakai/pengguna informasi akuntansi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pihak internal dan pihak eksternal.

1. Pihak Internal
Mereka adalah pemakai informasi dari dalam perusahaan itu sendiri. Contohnya Pimpinan Perusahaan (direktur, manajer, kepala bagian ).

2. Pihak Eksternal
Mereka berada di luar perusahaan, tetapi memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Pihak eksternal meliputi
a. kreditor
b. pemilik perusahaan
c. pemegang saham/investor
d. pemerintah
e. pelanggan, dan masyarakat.

D. Kualitas Informasi Akuntansi
Sebuah informasi akuntansi dianggap berkualitas jika memenuhi persyaratan dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, penyajian jujur, substansi mengungguli produk, netralitas/netral, kepentingan sehat, kelengkapan, dan dapat dibandingkan.
  1. Perbandingan antara manfaat dan biaya, berarti biaya pembuatan laporan informasi akuntan tidak boleh melebihi manfaat yang diperoleh pihak pengguna informasi.
  2. Dapat dipahami, berarti laporan yang dibuat harus sesuai dengan pemahaman pihak pengguna.
  3. Relevan, berarti laporan informasi akuntansi bisa berguna secara langsung dalam pengambilan keputusan.
  4. Dapat dipercaya, berarti informasi akuntansi dapat diuji, netral, dan menyajikan keadaan yang sebenarnya.
  5. Nilai prediksi, berarti data yang ada saat itu bisa dijadikan dasar prediksi di masa depan.
  6. Umpan balik, berarti berupa penerimaan, penolakan, atau pengambilan peluang di masa lalu.
  7. Tepat waktu, berarti informasi akuntansi yang diberikan harus tepat waktu agar pengambilan keputusan tidak tertunda.
  8. Dapat diperbandingkan dan konsisten, berarti informasi akuntansi harus bisa diperbandingkan agar mengetahui persamaan dan perbedaan dengan perusahaan sejenis.
  9. Materiality, berarti tidak menimbulkan kekeliruan dalam laporan pengambilan keputusan.

Demikian uraian materi singkat tentang Akuntansi sebagai sistem informasi, semoga bermanfaat.

Komentar